SEJARAH SINSHE AKUPUNKTUR PANGGILAN 021-92580502

Ilmu Akupunktur adalah bagian dari Ilmu Pengobatan Timur, khususnya Tionghoa yang berkembang di Cina sejak zaman batu hingga zaman logam pada masa prasejarah. Bahan jarum berubah dari batu ke bambu, dari bambu ke tulang, dari tulang ke logam.

Pada waktu pemerintahan Kaisar Kuning (The Yellow Emperor); Huang Ti [??]pada sekitar tahun 2696 – 2698 SM muncul buku yang menjadi acuan pengobatan Cina hingga saat ini, Huangdi Neijing / Huang Ti Nei Ching [????]; (The Inner Canon of Huangdi atau Yellow Emperor’s Inner Canon). Buku ini terdiri dari 18 jilid berisi berbagai subjek, termasuk teori penyakit, etimologi, diagnosa dan pengobatannya. Cara pengajarannya menggunakan bentuk syair. Ahli akupunktur di Cina tercatatan dalam sejarah saat itu bernama Pien Cie, ia telah berhasil menyembuhkan Pangeran Hao, yang semula tidak sadar, dengan menggunakan jarum perunggu.

Pada Dinasti Tang (265 – 960) ilmu Akupunktur berkembang pesat dan menyebar ke luar negeri seperti Korea dan Jepang. Pada zaman dinasti Tang muncul beberapa akupunkturis antara lain : Sun Se Miao (581 – 682) yang menulis buku Cien Cin Yao Fang dan Cien Cin Fang, Cen Cien (541 – 643) yang menulis tentang Meridian, Titik Akupunktur, dan Moksibusi (penghangatan).

Pada Dinasti Ming (960 – 1644) muncul teknik percetakan dan seni pahat. Akupunkturis zaman itu bernama Wang We membuat patung perunggu untuk menggambarkan meridian dan titik akupunktur. Akupunkturis Yang Ci Ceo menuliskan pengalamannya tentang akupunktur di buku Cen Ciu Ta Cen. Buku tersebut diterjemahkan dalam bahasa Jepang, Inggris, Jerman dan Prancis.

Pada Dinasti Ching (1644 – 1911), akupunktur mengalami pasang surut, karena dipandang rendah bahkan pada tahun 1822, Lembaga Kerajaan Cina pernah melarang praktek pengobatan akupunktur serta pengembangannya. Namun pada tahun 1949, seiring berdirinya Republik Rakyat Cina (RRC) ilmu akupunktur mulai berkembang kembali. Buku yang dihasilkan pada zaman ini adalah Cung Ci Cien yang cukup bernilai sebagai bahan referensi.

PERKEMBANGAN AKUPUNKTUR DI DUNIA

CINA Pertengahan abad 20 akupunktur bangkit sesuai tuntutan zaman yang ilmiah dan modern. Praktik akupunktur tidak hanya dilakukan oleh akupunkturis (Shinse) tetapi juga oleh dokter – dokter lulusan Fakultas Kedokteran Cina. Tahun 1955, ilmu akupunktur merupakan salah satu mata pelajaran di Fakultas Kedokteran. Tahun 1956 didirikan lima buah college pengobatan Cina yaitu di : Peking, Nanking, Shanghai, Canton, Cheng Du. Tahun 1985 dan 1968 mulai mengintensifkan riset di bidang pengobatan akupunktur antara lain dalam masalah anestesi (bius) pada waktu pembedahan. Dilaporkan sekitar 4000 kasus operasi dapat dianestesi dengan akupunktur seperti : Tonsilektomi, pencabutan gigi, appendiktomi, sectio cesaria, ovariectomi dan pengankatan tumor otak. Saat ini pengobatan mengarah pada akupunktur kecantikan (penanganan jerawat, obesitas, pengencangan payudara) dll.

JEPANG Sejak 250 SM ilmu akupunktur sudah memasuki Jepang berkat seorang akupunkturis Cina bernama Jofku. Pada saat ini berdiri sekolah – sekolah jepang yang tersebar ke berbagai kota : Tokyo, Osaka, Kyoto, Yokohama. Bahkan di Tokyo ada sekolah akupunktur dimana mahasiswanya adalah tunanetra. Diperkirakan saat ini terdapat 500.000 akupunkturis yang berpraktek.

KOREA Ilmu akupunktur masuk korea sekitar 2000 tahun yang lalu. Tahun 1963 Prof. Kim Bong Han, ahli biologi Universitas Pyong Yang meneliti dan menjelaskan secara histologis dan elektrobiologis tentang meridian dan titik akupunktur dalam teori sistem Kyung Rak. Dinyatakan bahwa titik akupunktur terletak di dalam benda –benda kecil (korpuskel) dalam sel – sel di bawah kulit manusia. Di dalam korpuskel itu terdapat DNA (Deoxyribonukleat Acid) yang berfungsi penting dalam metabolisme tubuh.

BELANDA Akupunkturis Wilhem Rhyne seorang dokter VOC mengungkapkan pengobatan rheumatik dengan akupunktur dalam bukunya yang diterbitkan di London tahun 1683.

PERANCIS Seorang Perancis akhir abad XVIII bernama Louise Berlioz mempelajari ilmu pengobatan Cina serta menerbitkan buku yang mengungkapkan secara jelas mengenai akupunktur. Louise Berlioz juga mempelajari tentang elektroakupunktur. Pada tahun 1825 elektroakupunktur digunakan untuk mengobati gout, reumatik dll. Awal abad XX Soille De Moran seorang konsul Perancis di Cina tertarik dengan falsafah Cina kemudian dia mempelajari bahasa Mandarin dan cara pengobatan akupunktur di tempat tugasnya itu. Setelah kembali ke negaranya ia menterjemahkan buku akupunktur dari bahasa Cina ke dalam bahasa Perancis, serta menganjurkan para dokter Perancis untuk mempelajari Ilmu Akupunktur. Buku Soille De Moran tentang Pelajaran Akupunktur Moksibusi merupakan buku Ilmu Akupunktur pertama di negara Barat. Sebuah badan nasional Perancis bernama French National Service telah mengakui pengobatan Akupunktur. Saat ini Perancis telah memiliki organisasi persatuan akupunktur layaknya di Indonesia antara lain : La Sociate Francaise D’Acupunctur, L’Organiztion Pour Etude et Le Developman de L’Acupunctur.

INGGRIS Awal abad XIV sekitar tahun 1823, John Tweedale dari Lyme Reigs memperkenalkan kali pertama akupunktur di Inggris. Penelitian tentang akupunktur di Inggris lumayan banyak. Antara lain tahun 1827 tentang hasil gemilang dalam pengobatan anarkasa dengan akupunktur. Dalam tahun yang sama Dr. Jhon Elliotson dari St. Thomas Hospital melaporkan hasil pengobatan akupunktur terhadap 100 kasus rematik menahun. Felixman juga tak mau kalah dengan buku – buku akupunkturnya antara lain : The Ancient Chinese Art Healing, Acupuncture Points, Anatomical Chart’s Of Acupuncture Points, dan Meridian and Extra Meridian Atlas Of Acupuncture.

AMERIKA SERIKAT Pada awal abad ke-19, ilmu akupunktur telah berkembang pula di Amerika, beberapa akupunkturisnya seperti F. Beche (1826), W.H. Stockwall (1835), W.M. Eee (1837), Seebald (1851), T.J. Steven (1869), O.Jonkus dan F. Char (1938), A. Field (1947), G.E. Muster (1947). Pada tahun 1972, Presiden Nixon berkunjung ke RRC, yang kemudian ilmu akupunktur di Amerika semakin berkembang pesat.

PERKEMBANGAN AKUPUNKTUR DI INDONESIA

Perkembangan akupunktur di negara kita bilamana dibandingkan dengan perkembangan di negara lain, tidaklah tertinggal. Hidupnya cara pengobatan akupunktur di Indonesia setua adanya perantau Cina yang tiba dari Cina. Mereka membawa kebiaasaan dan kebudayaan juga ilmu pengobatannya ke Indonesia. Hanya saja ilmu akupunktur itu terbatas dalam lingkungan mereka dan sekitarnya, juga hanya sinse yang melakukan praktek itu. Baru pada tahun 1963 Departemen Kesehatan dalam rangka penelitian dan pengembangan cara pengobatan Timur, termasuk Ilmu Akupunktur, atas instruksi Menteri Kesehatan waktu itu, Prof. Dr. Satrio telah membentuk sebuah Tim Riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka mulai saat ini praktek akupunktur diadakan secara resmi di Rumah Sakit Umum Pusat, Jakarta yang kemudian berkembang menjadi sub bagian di bawah Bagian Penyakit Dalam, dan selanjutnya menjadi Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada masa kini. Di samping memberi pelayanan poliklinis terhadap pengunjung/penderita, Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo juga menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan dokter ahli akupunktur baru.

Pada tahun 1975 di Jakarta telah berdiri organisasi profesi akupunktur dengan nama Ikatan Naturopati Indonesia (IKNI), Ikatan Akupunkturis Indonesia (IAI), dan Persatuan Akupunkturis Indonesia (PAI). Sedangkan di Bandung telah berdiri Ikatan Shinshe Akupunkturis (ISA).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bersama Departemen Kesehatan pada tanggal 10 – 13 November 1982 menyelenggarakan Lokakarya Nasional Pendidikan Akupunktur di Indonesia guna menyeragamkan pendidikan di Indonesia. Hasil dari lokakarya tersebut antara lain:

Membuat buku petunjuk teknis, kurikulum jenis akupunktur
Dibentuk satu wadah profesi akupunktur
Pemutihan para akupunkturis yang telah berpraktek, guru akupunktur dan penguji praktek
Tanggal 5 – 6 Desember 1985 di laksanakan Musyawarah Nasional Akupunkturis Seluruh Indonesia yang pertama di Jakarta. Musyawarah Nasional I tersebut menghasilkan peleburan organisasi profesi akupunktur di Indonesia. Yaitu peleburan IAI dan PAI menjadi PAKSI (Persatuan Akupunkturis Seluruh Indonesia), adapun IKNI tidak mau bersatu dengan PAKSI, sedangkan ISA melebur ke dalam IKNI.

Selanjutnya pengawasan, kontrol dan pembinaan akupunturis di Indonesia di bawah Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan. Pengawasan dan kontrol praktek akupunktur berada di Depatemen Kesehatan, pembinaan pendidikan calon akupunkturis berada di Depatemen Pendidikan.

Sekarang ini pada tahun 2015 akupunturist indonesia akan menghadapi keputusan pemerintah mengenai PP 103 diamna para akupunkturist diharapkan mengikuti pendidikan d3 Akupunktur kesehatan
Info: Sinshe akupunktur panggilan ANDY SAVERO Hp Wa 08569875094 esia 021-92580502
facebook : sinshe andy savero

Jumat, 09 Desember 2016     Soepardjo     1


Jl Sunter Indah Raya Blok NJ-1 No1 Sunter Raya Jakarta Utara 14360

Whatsapp:
6281398136178

Call Us Today
6281398136178